Menkopolhukam Mahfud MD Akui Perkiraannya Meleset Soal Aktivitas Pemimpin FPI, Habib Rizieq

 


Menkopolhukam RI, Mahfud MD memiliki perhitungan tentang aktivitas Habib Rizieq setelah kembali dari Arab Saudi pada Selasa, 10 November 2020.


Mantan Ketua MK (Mahkamah Konsitusi) ini memperkirakan bahwa setelah 7 hari berlalu, maka aktivitas Habib Rizieq dan pendukungnya akan menurun karena sudah mencapai titik jenuh.


"Perkiraan saya seminggu. Jadi dari hari rabu (18 November 2020) baru orang akan jenuh yang datang itu sudah jenuh karena semakin lama, ucapan-ucapan itu semakin kasar, orang pasti jenuh nanti." jelasnya saat menjadi nara sumber di acara Karni Ilyas Club pada Sabtu, 5 Desember 2020.


Pria kelahiran Sampang ini terkejut bahwa prediksinya meleset dan lebih awal.


Ia kemudian membandingkan budaya masyarakat Madura saat merayakan hari raya Idul Adha.


"Tetapi itu justru terjadi di Sabtu malam (14 Desember 2020) baru 4 hari, 3 hari sebelum kita perhitungkan saya bilang dia seperti hari raya toh.


kalau di Madura Hari Raya pertama rame-rame nanti hari ke-7 selesai, ngitungnya hari ketujuh lebaran ketupat ternyata lebaran keempat udah terjadi besoknya bubarkan." jelasnya.


Namun ia mengakui bahwa kritik terhadap aparat keamanan yang kurang tegas dalam menindak tegas kegiatan yang menimbulkan kerumunan itu. 


"Penilaian aparat kurang tegas Itu kelihatan takut gitu. Lalu pada waktu itu, kenapa harus takut kalau sudah begini apalagi ketika itu sudah arus baliknya ya terjadi mulai hari Minggu siang itu.


ketika malam-malam pidatonya Habib Rizieq seperti itu udah mulai rame-rame besoknya gampang aja aparat." tambahnya.


Pria lulusan UGM dan UII ini juga telah berkoordinasi dengan Kapolda Metro Jaya dan Pangdam untuk memastikan aktivitas Habib Rizieq berjalan dengan aman dan lancar.


kelalaian itu diakui kala aparat telah selesai mengantar sampai rumah, sedangkan kegiatan berlanjut setelah pukul 16.00.


Di waktu inilah aparat tidak mengantisipasi kegiatan yang berpotensi melanggar protokol kesehatan. 


"Memang ketika itu Kapolda mengatakan atas perintah Menkopolhukam supaya dengan persuasif, memang begitu prosedurnya, persuasif jangan langsung pakai kekerasan jangan mengusir orang.


Dan perintah itu saya berikan kepada berdua, Kapolda dan Pangdam ke kantor saya Besok Habib Rizieq pulang pemerintah menghendaki ini dikawal diizinkan Jalan dilarang, dianter sampe pulang titik di situ sampai pulangnya. 


Nah yang kemudian lalai itu kan sesudah sampe di rumah jam 4 kan sudah diantar ke rumah sudah oke." Pungkasnya.


Tindakan tegas oleh aparat keamanan bagi pelanggar protokol kesehatan merupakan perwujudan dari pidato Jokowi pada 16 November 2020.


Dalam pidato tersebut juga upaya tersebut sebagai bentuk apresiasi bagi tenaga kesehatan yang selama ini merawat pasien Covid-19.


Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa di kondisi pandemi saat ini, Keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi.


Secara khusus, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta Mendagri, untuk menegur kepala daerah yang tidak menjalankan protokol kesehatan.***


Sumber: pikiran-rakyat.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.