7 Fakta Penemuan Mayat Korban Mutilasi yang Gegerkan Bekasi
BEKASI - Misteri mayat korban mutilasi yang ditemukan di Bekasi, Jawa Barat, terkuak. Pria nan malang itu bernama Dony Saputra (24) asal dari Majenang, Cilacap, Jawa Tengah.
Awalnya potongan tubuh manusia itu ditemukan warga di tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di Jalan Gunung Gede Raya RT 001/013 Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi sekitar pukul 06.00 WIB
pada Senin 7 Desember 2020.
Kemudian selang 1,5 jam tepatnya pukul 07.30 WIB, warga kembali menemukan potongan tubuh manusia di Kalimalang, Jalan KH Noer Ali RT 001/20 Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Kali ini, warga menemukan potongan tubuh tanpa kepala, kedua kaki dan lengan kiri.
Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Imam Syafi'i mengatakan, potongan tubuh manusia itu diduga kuat korban mutilasi.
Kasus tersebut kini masih diselidiki polisi. Perlahan tapi pasti, polisi akhirnya menyingkap identitas korban mutilasi itu.
Berikut 7 fakta penemuan mayat korban mutilasi yang gegerkan Bekasi:
Gunting dan Ceceran Darah di TKP
Sejumlah bukti-bukti telah dikantongi polisi. Di lokasi penemuan mayat, polisi menemukan gunting dan ceceran darah.
"Awalnya saksi Ibu Halimah yang membuka usaha bengkel hendak menyapu halaman bengkel, menemukan gunting di halaman," kata Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (8/12/2020).
Setelah itu, Halimah menemukan percikan darah. Halimah kemudian menelusuri percikan darah tersebut hingga akhirnya menemukan potongan tubuh manusia.
Mayat Korban Mutilasi Lelaki Berinisial DS
Identitas mayat korban mutilasi yang ditemukan di Bekasi akhirnya terkuak. Mayat itu berjenis kelamin laki-laki berinisial DS.
"Sudah kita kantongi (inisial) DS," ujar Wakapolres Kota Bekasi AKBP Alfian Nurrizal ketika dihubungi detikcom, Selasa (8/12/2020).
Alfian menyebut korban berasal dari Cilacap, Jawa Tengah. "Wiraswasta," lanjut Alfian.
Polisi telah menghubungi keluarga korban. Rencananya, polisi akan melakukan tes DNA.
Sejumlah CCTV di sekitar lokasi penemuan mayat sudah diperiksa polisi. Pelaku masih memburu para pelaku.
Korban Diduga Tewas Tidak Lebih 24 Jam
Polisi menduga korban mutilasi di Bekasi tewas tidak lebih dari 24 jam saat potongan tubuh tersebut ditemukan.
"Iya betul tidak sampai 24 jam dari kejadian ini (penemuan potongan tubuh)," kata Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal saat dihubungi detikcom, Selasa (8/12/2020).
Menurut Alfian, hal tersebut didasari dari kondisi potongan tubuh korban yang ditemukan petugas masih dalam keadaan baik. Alfian mengatakan pihaknya belum menemukan ada pembusukan yang terjadi di tubuh korban.
"Mayat ini masih baru artinya tidak sampai satu hari tidak sampai ya. Karena kita lihat masih bagus kondisinya tidak beku atau kaku, belum ada pembusukan ya," ungkap Alfian.
Potongan Tubuh Diuji Forensik
Total ada dua lokasi yang menjadi tempat penemuan potongan tubuh korban.
Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal mengatakan hingga kini pihaknya belum memastikan potongan tubuh dari dua lokasi berbeda tersebut apakah bersumber dari satu tubuh korban. Dia menyebut pihaknya akan melakukan uji forensik terkait temuan tersebut.
"Sejauh ini masih kita kumpulkan benar nggak secara genetik. Karena itu, nanti akan kita cek ke forensik yang akan meriksa, ya," kata Alfian saat dihubungi detikcom, Selasa (8/12/2020).
Polisi saat ini telah berhasil mengungkap identitas korban mutilasi. Korban diketahui berinisial DS, pria asal Cilacap.
Untuk memastikan temuan potongan tubuh tersebut, polisi nantinya juga akan memeriksa DNA para anggota keluarga korban tersebut.
Korban Mutilasi Asal Majenang Cilacap
Kepala Desa Mulyasari, Cilacap, Tohari, mengaku sudah mendapat informasi warganya menjadi korban mutilasi dari polisi setempat.
"Iya betul, saya dapat kabar dari Polsek Majenang kemarin Senin (7/12) pukul 13.00 WIB yang berkaitan dengan warga saya yang bernama Dony Saputra 24 tahun. Setelah kita cek di balai desa, di kependudukan betul bahwa atas nama warga saya Dony Saputra," kata Tohirin kepada wartawan di Desa Mulyasari, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Selasa (8/12/2020).
Tohirin mengungkap telah mendapat informasi langsung dari polisi bahwa Dony menjadi korban mutilasi dan mayatnya ditemukan di Bekasi, Jawa Barat. Namun dia belum mendapat detail kondisi mayat korban dan kasus tersebut.
"Informasi dari kepolisian bahwasanya itu adalah korban pembunuhan, korban mutilasi, tapi untuk semuanya saya belum tahu pasti. Saya juga lagi menunggu informasi dari pihak kepolisian," ujarnya.
Korban Mutilasi Akan Dimakamkan di Cilacap
Jenazah korban mutilasi rencananya akan dipulangkan dan dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
"Permintaan keluarga dimakamkan di pemakaman Ciguling yang merupakan pemakaman keluarga," kata Kepala Desa Mulyasari, Tohari kepada wartawan, Selasa (8/12/2020).
Dony tercatat sebagai warga Desa Mulyasari, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Dalam kesempatan ini, Tohari juga menyampaikan keluarga sudah mengetahui kabar kematian Dony.
Namun ibu korban, Rusmini, belum diberi tahu mayat Dony ditemukan dalam kondisi termutilasi. Kondisi ibu yang syok menjadi pertimbangan keluarga besar untuk menyembunyikan fakta tersebut.
Pantauan di rumah duka, siang ini, Rusmini tampak sangat terpukul. Dia sempat menangis histeris dan pingsan saat mengetahui putra pertamanya dari dua bersaudara itu meninggal dunia.
Keluarga juga silih berganti berdatangan untuk menenangkan Rusmini. Ibu dua anak itu pun terlihat terduduk lemas di kursi sambil memejamkan matannya
Korban Mutilasi Asal Majenang Cilacap
Kepala Desa Mulyasari, Cilacap, Tohari, mengaku sudah mendapat informasi warganya menjadi korban mutilasi dari polisi setempat.
"Iya betul, saya dapat kabar dari Polsek Majenang kemarin Senin (7/12) pukul 13.00 WIB yang berkaitan dengan warga saya yang bernama Dony Saputra 24 tahun. Setelah kita cek di balai desa, di kependudukan betul bahwa atas nama warga saya Dony Saputra," kata Tohirin kepada wartawan di Desa Mulyasari, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Selasa (8/12/2020).
Tohirin mengungkap telah mendapat informasi langsung dari polisi bahwa Dony menjadi korban mutilasi dan mayatnya ditemukan di Bekasi, Jawa Barat. Namun dia belum mendapat detail kondisi mayat korban dan kasus tersebut.
"Informasi dari kepolisian bahwasanya itu adalah korban pembunuhan, korban mutilasi, tapi untuk semuanya saya belum tahu pasti. Saya juga lagi menunggu informasi dari pihak kepolisian," ujarnya.
Korban Mutilasi Akan Dimakamkan di Cilacap
Jenazah korban mutilasi rencananya akan dipulangkan dan dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
"Permintaan keluarga dimakamkan di pemakaman Ciguling yang merupakan pemakaman keluarga," kata Kepala Desa Mulyasari, Tohari kepada wartawan, Selasa (8/12/2020).
Dony tercatat sebagai warga Desa Mulyasari, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Dalam kesempatan ini, Tohari juga menyampaikan keluarga sudah mengetahui kabar kematian Dony.
Namun ibu korban, Rusmini, belum diberi tahu mayat Dony ditemukan dalam kondisi termutilasi. Kondisi ibu yang syok menjadi pertimbangan keluarga besar untuk menyembunyikan fakta tersebut.
Pantauan di rumah duka, siang ini, Rusmini tampak sangat terpukul. Dia sempat menangis histeris dan pingsan saat mengetahui putra pertamanya dari dua bersaudara itu meninggal dunia.
Keluarga juga silih berganti berdatangan untuk menenangkan Rusmini. Ibu dua anak itu pun terlihat terduduk lemas di kursi sambil memejamkan matanya.
Dony Bekerja di Minimarket Bekasi
Dony, korban mutilasi diketahui sudah dua tahun merantau dan terakhir bekerja di sebuah minimarket di Bekasi.
"Dengar dengan dari keluarganya, Dony bekerja di salah satu minimarket yang ada di Bekasi. Informasi dari keluarga juga katanya Dony ke Jakarta sekitar 2 tahun yang lalu, sudah bekerja di Bekasi di sebuah minimarket itu, di sana dia tinggal dengan budenya," kata Kepala Desa Mulyasari Tohari kepada wartawan di kantor Balai Desa, Cilacap, Selasa (8/12/2020).
Tohari mengenang sosok Dony sebagai anak yang baik. Dia pun mendengar kabar jika Dony terakhir menghubungi ibunya Rusmini pada Rabu (2/12) bahkan saat itu Dony juga sempat membelikan token listrik.
Sumber: detik.com
Post a Comment