BMKG Ungkap Sebab Angin Kencang di Bandung, Ada Bibit Siklon
BANDUNG - Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) A.FachriRadjab menyebut dalam beberapa hari ke depan angin kencang diprakirakan bakal berhembus di kota Bandung akibat adanya bibit siklon tropis 96S.
Bibit siklon tropis ini terbentuk di di Samudera Hindia yang berada di selatan Bandung. Sehingga, ia meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai terjadinya potensi angin kencang.
Menurutnya, BMKG melalui Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta telah memantau pertumbuhan bibit siklon tropis dengan kode 96S yang berada di Samudra Hindia sebelah selatan Banten.
"Kondisi cuaca hujan lebat yang disertai angin kencang yang terjadi di Bandung dan beberapa lokasi lain di bagian selatan Indonesia disebabkan oleh fenomena atmosfer dalam skala yang lebih luas. Pertama, adanya bibit siklon tropis di selatan Jawa yang menyebabkan meningkatnya kecepatan aliran udara," kata dia.
Hal ini diungkap Fachri menanggapi embusan angin di Bandung dan sekitarnya terasa lebih kencang dari biasanya.
Beberapa laporan angin kencang ini disampaikan warga Bandung melalui media sosial, khususnya Twitter. Pantauan CNNIndonesia.com, sejak pagi hingga siang ini beberapa di antaranya menyampaikan fenomena angin kencang.
"Serius, Bandung dingin banget akhir-akhir ini, mana angin kenceng banget jendela sampe 'gerubug gerubug' terus," tulis akun @markfoyy, Selasa (8/12).
Akun @creamylattee juga menyebutkan angin kencang terjadi di kawasan Bandung timur. "Gede angin min daerah Bandung timur dari pagi," tulisnya.
Berdasarkan analisis pada 5 Desember 2020, bibit siklon tersebut berada di 8.7 LS dan 105.3 BT, atau sekitar 350 km selatan barat daya Jakarta. Saat ini sistem 96S memiliki tekanan udara minimum di pusatnya sebesar 1005 hPa dengan kecepatan angin maksimum 25 knot atau sekitar 45 km/jam.
Dari hasil pemodelan cuaca numerik, bibit siklon tropis 96S diperkirakan mengalami peningkatan kecepatan angin yang signifikan terjadi pada Selasa (8/12). Bibit siklon tropis ini berpotensi menjadi siklon tropis pada Selasa malam atau Rabu pagi dengan pergerakan ke arah Tenggara-Selatan menjauhi wilayah Indonesia.
Bibit siklon tropis 96S ini mengakibatkan pertumbuhan awan hujan yang signifikan di sekitar wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
"Masyarakat diimbau waspada karena diperkirakan daerah-daerah tersebut berpotensi terkena dampak berupa hujan lebat dan angin kencang di sebagian wilayahnya," ujar Fachri.
Selain siklon tropis, Fachri menyebutkan pergerakan massa udara yang massif dan kencang dari wilayah utara Indonesia ke wilayah selatan juga menjadi penyebab angin lebih kencang di kawasan Bandung dan sekitarnya.
"Pergerakan massa udara sampai tiga hari ke depan masih berpotensi terjadi," tutur Fachri.
Fachri meminta masyarakat untuk mengambil langkah antisipasi. Salah satunya melakukan pemangkasan dahan pohon untuk mengurangi beban pohon.
"Pastikan juga lingkungan kita siap untuk menerima dan mengalirkan air hujan sehingga dapat mengurangi risiko banjir," kata dia.
Sumber: cnnindonesia.com
Post a Comment