Enam Orang yang Kekal di Neraka. Nomor Lima Justru Jadi Favorit di Zaman Sekarang.
Dunia hanya persinggahan, begitu yang sering kita dengar. Ada yang singgah dalam jangka waktu yang lama, namun ada pula manusia yang hanya punya waktu singkat singgah di dunia. Sayangnya. kita tidak pernah tahu berapa lama waktu yang kita punya. Itulah kenapa kita harus memaksimalkan waktu yang ada di dunia agar bisa mendapatkan tempat yang mulia di akhirat, yaitu surga.
Namun, jika hidup di dunia hanya untuk singgah, dengan niat hanya untuk mencari kesenangan, niscaya bukan surga yang didapatkan, sebaliknya neraka akan menjadi ancaman. Neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali. Sehina-hina seseorang di dunia, maka jauh lebih hina apabila mendapatkan ganjaran neraka di akhirat. Apalagi jika kekal disana.
"... maka sesungguhnya Neraka Jahanamlah baginya, dia kekal didalamnya. Itulah kehinaan yang besar." (QS. At-Taubah :63)
Harta, tahta, dan segala yang dipunya dalam kehidupan fana ini tidak ada artinya jika dikehidupan selanjutnya malah kekal di neraka. Kekal, ya kekal atau keadaan yang tiada berkesudahan. Tiada akhirnya.
Sanggupkah kita? Tiada sedetikpun waktu kecuali siksaan bertubi-tubi. Siapakah kiranya yang menjadi penghuni kekal neraka? Adakah kita salah satunya? Apa mungkin prilaku kita saat ini secara tidak sengaja akan menuntun kita sebagai penghuni tetap di neraka selama-lamanya? Inilah daftar penghuni neraka yang kekal di dalamnya:
1. Orang kafir
Golongan pertama yang sudah pasti masuk di dalam neraka adalah orang-orang kafir. Mereka dengan terang-terangan menentang Allah. Dalam banyak ayat dalam Al-Quran Allah berulang kali menyebutkan bahwa balasan bagi orang kafir yang enggan menyembah Allah adalah neraka, dan mereka kekal di dalamnya. Salah satunya sebagaimana yang terkandung dalam ayat berikut :
وَا لَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِـاٰيٰتِنَاۤ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ النَّا رِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 39)
2. Orang yang menyesatkan manusia dari agama Allah
Tidak akan pernah mencicipi surga orang-orang yang mengajak manusia pada kesesatan. Sebab barang siapa yang berusaha menyesatkan manusia, sama derajatnya dengan iblis.
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيْعًا ۚ يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِّنَ الْاِ نْسِ ۚ وَقَا لَ اَوْلِيٰۤـئُهُمْ مِّنَ الْاِ نْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَّبَلَغْنَاۤ اَجَلَـنَا الَّذِيْۤ اَجَّلْتَ لَـنَا ۗ قَا لَ النَّا رُ مَثْوٰٮكُمْ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۤ اِلَّا مَا شَآءَ اللّٰهُ ۗ اِنَّ رَبَّكَ حَكِيْمٌ عَلِيْمٌ
"Dan (ingatlah) pada hari ketika Dia mengumpulkan mereka semua (dan Allah berfirman), Wahai golongan jin! Kamu telah banyak (menyesatkan) manusia. Dan kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata, Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan dan sekarang waktu yang telah Engkau tentukan buat kami telah datang. Allah berfirman, Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain. Sungguh, Tuhanmu Maha Bijaksana, Maha Mengetahui." (QS. Al-An'am 6: Ayat 128)
3. Orang-orang munafik
Sebahaya-bahaya manusia adalah manusia munafik. Mereka terlihat benar padahal salah, mereka terlihat baik tetapi jahat. Sebagaimana sabda Rasulullah mengatakan bahwa ciri-ciri orang munafik adalah dusta bila berkata, ingkar ketika berjanji dan berkhianat ketika dipercaya. Inilah yang banyak disekitar kita Sobat.
Susah mendeteksi orang-orang seperti ini karena mereka bertindak dan berkata tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam hatinya. Kita rentan sekali terhadap hal ini.
Mari kita sama-sama koreksi diri, pernahkah kita berdusta bila berkata?
Apakah kita dapat dipercaya untuk diberikan amanat dan apakah kita sudah menepati segala janji?
Jangan-jangan dengan melakukan perbuatan-perbuatan tersebut kita sedang mendaftar untuk jadi penghuni tetap neraka. Astagfirullah, semoga kita dijauhkan ya Sob dari sifat munafik yang mudah sekali menyerang hati tersebut.
وَعَدَ اللّٰهُ الْمُنٰفِقِيْنَ وَا لْمُنٰفِقٰتِ وَا لْـكُفَّا رَ نَا رَ جَهَـنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗ هِيَ حَسْبُهُمْ ۚ وَلَـعَنَهُمُ اللّٰهُ ۚ وَلَهُمْ عَذَا بٌ مُّقِيْمٌ ۙ
"Allah menjanjikan (mengancam) orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan Neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah (neraka) itu bagi mereka. Allah melaknat mereka; dan mereka mendapat azab yang kekal," (QS. At-Taubah 9: Ayat 68)
4. Para pembunuh
Alangkah kejamnya seorang pembunuh. Pantaslah Allah membarikan ganjaran yang sangat luar bisa bagi seorang pembunuh. Tiada ampun, nyawa seseorang yang sengaja dihilangkan akan diganti dengan neraka selamanya. Ya, para pembunuh bersama orang-orang kafir dan munafik kekal di neraka.
وَمَنْ يَّقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَآ ؤُهٗ جَهَـنَّمُ خَا لِدًا فِيْهَا وَغَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهٗ وَاَ عَدَّ لَهٗ عَذَا بًا عَظِيْمًا
"Dan barang siapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah Neraka Jahanam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan azab yang besar baginya." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 93)
5. Para pengambil riba
Jangan pernah menganggap sepele dosa riba. Barangkali kita menganggapnya sebagai dosa yang enteng. Tapi apakah kita masih menganggap hal ini remeh jika kekal di neraka adalah balasannya?
اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوْمُوْنَ اِلَّا كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطٰنُ مِنَ الْمَسِّ ۗ ذٰلِكَ بِاَ نَّهُمْ قَا لُوْۤا اِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبٰوا ۘ وَاَ حَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰوا ۗ فَمَنْ جَآءَهٗ مَوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ فَا نْتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَ ۗ وَاَ مْرُهٗۤ اِلَى اللّٰهِ ۗ وَمَنْ عَا دَ فَاُ ولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ النَّا رِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal, Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 275)
Sayangnya, profesi yang berkaitan dengan riba seperti perbankan maupun perusahaan pembiayaan/kredit justru tumbuh subur dewasa ini dan dianggap lumrah, bahkan banyak orang yang bangga bekerja sebagai pengambil riba.
6. Orang-orang musyrik
Sirik adalah dosa yang tidak terampuni. Tiada yang suka disekutukan apalagi Allah. Tiada yang patut disembah selain Allah. Tidak gunung, tidak bulan. Hanya Allah pemilik segala sesuatu dan hanya pada Allahlah kita meminta.
Sesajen, menyembah batu, menyembah pohon, merupakan wujud nyata dari syirik. Percaya pada mitos-mitos bertuahnya sebuah benda juga tergolong pada syirik.
Semoga kita selalu sadar bahwa jimat, batu-batuan tidak punya kekuatan gaib apapun. Jangan sampai hal sepeti itu membuat kita pelan-pelan menuju rumah penyiksaan yang kekal yaitu neraka.
مَا كَا نَ لِلْمُشْرِكِيْنَ اَنْ يَّعْمُرُوْا مَسٰجِدَ اللّٰهِ شٰهِدِيْنَ عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ بِا لْـكُفْرِ ۗ اُولٰٓئِكَ حَبِطَتْ اَعْمَا لُهُمْ ۚ وَ فِى النَّا رِ هُمْ خٰلِدُوْنَ
"Tidaklah pantas orang-orang musyrik memakmurkan masjid Allah, padahal mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Mereka itu sia-sia amalnya, dan mereka kekal di dalam neraka." (QS. At-Taubah 9: Ayat 17)
Semoga tulisan ini bisa menjadi renungan. Sudahkah kita masuk kategori orang yang masuk surga atau jangan-jangan selama ini malah telah berbuat seperti ahli-ahli neraka di atas? Semoga bisa jadi self reminder dan bermanfaat.
Post a Comment