Lebih 300 Orang India Dirawat Karena Penyakit Misterius

Ilustrasi. Tenaga kesehatan di India di tengah tugas menangani pasien. (Foto: AP/Mahesh Kumar A)

 

 

JAKARTA - Di tengah pandemi virus corona yang belum tertangani, lebih dari 300 orang dirawat di rumah sakit di tenggara India karena penyakit baru yang belum dikenali. Sementara seorang di antaranya dinyatakan meninggal akibat penyakit tak dikenal tersebut.

Pejabat setempat menyatakan tengah menyelidiki kasus tersebut. Pasien di Kota Eluru, di negara bagian Andhra Pradesh selama sepekan terakhir dilaporkan mengalai pelbagai gejala termasuk kejang, kehilangan kesadaran dan mual.




Lihat juga:

 Ahli China Klaim Covid-19 Bukan dari Wuhan, Tapi Asli India

Dikutip dari laporan CNN, pihak berwenang tengah menguji sampel air di Eluruh untuk mengetahui ada tidaknya kontaminasi. Pemeriksaan ini dilakukan setelah semua pasien diketahui mendapatkan air dari sumber yang sama.

Sampel pun telah dikumpulkan dari 57.863 rumah tangga dan dikirimkan ke laboratorium forensik untuk diteliti.

"Penyebabnya masih belum diketahui, tapi masih kami lakukan segala macam pengujian, termasuk pengujian makanan dan susu," tutur Petugas Pengawasan Distrik di Distrik Godavari Barat Eluru, Dolla Joshi Roy dikutip dari CNN.

Penyakit tak dikenal itu muncul di tengah India menghadapi pandemi Covid-19. Jumlah infeksi di negara ini diketahui menduduki posisi tertinggi kedua di dunia.

Sementara Andhra Pradesh sendiri merupakan salah satu negara bagian yang paling parah terkena dampak Covid-19 dan kini memiliki lebih 800 ribu kasus terkonfirmasi.

Namun begitu, Covid-19 bukanlah penyebab rawat inap massal selama akhir pekan ini.

"Semua pasien dinyatakan negatif Covid-19," terang Roy. Sementara 180 pasien telah dipulangkan dan sisanya dalam kondisi yang ia sebut stabil.

Sedangkan pasien yang meninggal diketahui memiliki gejala serupa dengan pasien lain yang diserang penyakit tak dikenal. Tapi kemudian mengalami serangan jantung yang fatal meski menurut Roy, ini tidak berkaitan dengan penyakit tersebut.

Sebuah catatan yang dirilis Departemen Kesehatan Andhra Pradesh menunjukkan bahwa tes darah awal tidak menemukan bukti adanya infeksi virus, seperti demam berdarah atau chikungunya--yang keduanya disebabkan gigitan nyamuk.

Itu sebab pengujian terhadap sampel air, makanan serta susu pun dilakukan.

Seorang ahli dari All India Institute of Medical Sciences dan sekaligus ahli saraf telah tiba di Eluru untuk melakukan tes neurotoksik lebih lanjut. Ahli juga masih menunggu hasil pengujian tersebut.

Sumber: cnnindonesia.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.