30 Tahun Nabung dari Jualan Gorengan, Nurbaiti Harus Rela Rumahnya Habis Terbakar

 



Akibat peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di Jalan Beliton Barat Lingkungan V Kelurahan Belawan 2 Kecamatan Medan Belawan beberapa keluarga kehilangan huniannya. Bahkan, hingga kini mereka masih sibuk membersihkan puing-puing kebakaran yang menghanguskan seisi rumahya pada Kamis (3/12).

Seorang diantaranya adalah Nurbaiti (50). Dikutip dari Tribun Medan, Jumat (04/12) rumahnya berada di bagian paling dalam tepatnya di Gang Pondok Gongsol ikut terbakar. Nurbaiti, istri dari Efendi (58) penarik becak ini terlihat kelelahan mengais-ngais debu sisa kebakaran rumahnya.

"Lagi cari kalung yang ikut terbakar semalam, belum dapat. Ini masih hilang, siapa tahu masih dapat, lumayan, " ujar Nurbaiti.

Dikatakan Nurbaiti, kebakaran hebat yang terjadi sehari sebelumnya, membuat dia merugi. Barang-barang seisi rumahnya terbakar, bahkan hanya tersisa sehelai pakaian yang dia kenakan.

"Semua habis dek, hanya tersisa baju yang aku pakai," ujar Nurbaiti.

Kata Nurbaiti, peristiwa kebakaran ini terjadi pada pukul 16.00 WIB. Nurbaiti mengaku tidak mengetahui api bersumber darimana lantaran pada saat kejadian dia berjualan gorengan di Pasar Pagi Pajak Pompa sebagai sumber utama penghidupan sehari-hari keluarga.

Akibat kehilangan rumahnya, Nuraiti terpaksa tinggal sementara di rumah temannya. Sama halnya dengan warga-warga lain, selebihnya masih menumpang di rumah sekampungnya. Nurbaiti kesehariannya memang hidup serba pas-pasan. Dia hanya seorang penjual gorengan di Pasar Pagi Pajak Pompa.

Sejak lama, atau sekitar 30 tan n lalu, Nurbaiti sudah menjual gorengan untuk menyambung hidup. Sedangkan Egendi (58) suaminya jadi penarik becak bermotor. Nurbaiti hidup penuh tantangan, belum lagi karena tak punya keluarga di Medan. Sebab, Nurbaiti merantau dari Padang sejak 30 tahun lalu hingga akhirnya menikah dengan Efendi (58).

Apalagi, setelah menikah 20 tahun lalu dia dan suaminya Efendi (58) tahun belum dikaruniai seorang anak setelah anaknya pernah meninggal dunia. Dia hanya tinggal berdua dengan suminya. "Keluarga saya tak punya, apalagi saya datang dari Padang dulunya,"ujar Nurbaiti.

Hal yang membuat Nurbaiti semakin terpukul yakni, dirinya selama 30 tahun ini hanya bisa mengontrak rumah. Berkat kerja kerasnya berjualan goreng dan suaminya yamg gigih menarik becak selama 30 tahun, uang pun bisa terkumpul.

Baru saja enam bulan lamanya menempati rumah yang mereka beli seharga 85 Juta rupiah hasil kerja keras 30 tahun, kini mereka kehilangan rumahnya. "Padahal kami baru saja bisa membelinya setelah 30 tahun menabung. Dan enam bulan terakhir ini baru kami tempati," terang Nurbaiti sambil menyeka keringatnya.

Nurbaiti berharap, atas kejadian ini Pemerintah dapat meringankan beban mereka. Memang, sejauh ini dirinya dan warga lainnya telah didata meski belum mendapat santunan. Atas kejadian ini Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Dayan mengatakan hingga saat ini memang tidak ada korban jiwa. Namun, total 37 unit rumah hangus terbakar.

"Kita telah menjunjungi warga kita yang tertimpa musibah yang rumahnya dilalap api tadi malam. Memang tidak ada korban jiwa hanya rumah dan barang-barangnya,. Kita sedikit memberi sembako untuk meringankan beban mereka," sebut Dayan.

Untuk penyebab kebakaran, kata Dayan, polisi masih sedang melakukan penyidikan. Tim Forensik masih akan diturunkan mencari kepastian penyebab kebakaran. "Untuk memastikan penyeban kebakran, diturunkan nanti di sini Tim Forensik," ujar Dayan mengakhiri.

Sumber: Tribun Medan

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.